Minum Susu Dalam Islam. Pernah ada riwayat dari sahabat Rasulullah yaitu Ibnu Abbas ra, “Aku bersama Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Khalid bin al Walid masuk ke rumah Maimunah.
Maimunah menyuguhkan kepada kami satu wadah berisi susu. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam lantas meminumnya. Aku berada di sebelah kanan Rasulullah
sedangkan Khalid ada di sebelah kiri Rasulullah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika minum susu maka ucapkanlah, ‘Allahumma barik lana fihi wa zidna minhu’
(Ya Allah berkahilah kami pada susu ini dan tambahkanlah untuk kami lebih dari
itu) karena tidak ada makanan dan minuman yang setara dengan susu.” (HR.
Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman (5957), dinilai hasan oleh Al-Albani dalam
Shahih al-Jami’(381))
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidak ada satupun makanan yang bisa menggantikan makanan dan minuman melebihi
susu”.
Hadits di atas diriwayatkan oleh Ahmad 3/302 dengan
sanad yang sahih. Kisah di atas asalnya ada di Muwatha’ dan Sahih Bukhari
Muslim. Juga tercantum dalam Sahih Tirmidzi no 3455 dan dinilai oleh al Albani
sebagai hadits yang berkualitas hasan.
Kontroversi Susu Sapi yang saat ini banyak di konsumsi
Pada umumnya konsumsi susu ternak dianjurkan karena
potensinya sebagai sumber protein dan kalsium yang sangat penting bagi
kesehatan manusia. Bahkan sebagai sumber kalsium – dengan pola makan masyarakat
yang umumnya sangat kurang konsumsi sayur segarnya – nyaris susu tak bisa
digantikan dengan bahan makanan lainnya. Oleh karena itu, pada umumnya ahli
pangan dan gizi sangat menganjurkan untuk minum susu setiap hari. Namun,
seorang ahli pangan yang sangat memperhatikan pengaruh pola makan terhadap
kesehatan dan proses timbul dan sembuhnya berbagai macam penyakit, Norman W.
Walker telah membuktikan bahwa susu (kecuali susu kambing segar) adalah bahan
makanan yang paling banyak menimbulkan lendir di dalam tubuh manusia. Beliau
juga mengamati bahwa susu yang paling cocok untuk dikonsumsi manusia (selain
bayi yang belum lepas dari air susu ibu) adalah susu kambing segar.
Dinyatakannya pula bahwa pemanasan di atas suhu 48°C justru merusak nilai
fisiologis susu kambing dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan karena
merangsang timbulnya lendir yang berlebihan ( ini suatu pendapat yang sangat
kontroversial bagi pendapat pada umumnya)
Dalam Al Quran, susu disebutkan dalam 2 Surat An
Nahl dan Al Mu'minun :
Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya (QS An Nahl : 66)
Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kamu, dan sebagian daripadanya kamu makan (QS Al Mu'minum : 21)
Tidak mungkin Allah menjerumuskan hamba-hamba-Nya
dengan menunjukkan sumber minuman yang justru menimbulkan berbagai macam
penyakit. Sehingga, jangan pulalah kita cepat-cepat mengambil kesimpulan ketika kita membaca pernyataan :
“Prof Dr Hiromi Shinya, penulis buku yang sangat laris: The Miracle of Enzyme (Keajaiban Enzim) yang sudah terbit dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama. Katanya, susu sapi adalah makanan/minuman paling buruk untuk manusia. Manusia seharusnya hanya minum susu manusia. Sebagaimana anak sapi yang juga hanya minum susu sapi. Mana ada anak sapi minum susu manusia, katanya.
Maka
dalam kontroversi manfaat ataukah kerugian yang akan kita rasakan
sesudah mengkonsumsi susu sapi perlu dikaji secara menyeluruh, bukan
hanya untuk satu jenis gangguan kesehatan semata. Kalau dikatakan susu
sapi bisa menjadi sumber antibodi untuk melawan penyakit tertentu,
sedangkan di sisi lain status kesehatan orang yang bersangkutan tidak
dimonitor secara menyeluruh (misal alergi tetap ada dan berat badan
semakin bertambah tanpa bisa dikontrol), maka boleh jadi memang ada
manfaat dari susu sapi bagi kesehatan manusia di samping banyak mudhorot
yang ditimbulkannya. Di antara gangguan kesehatan yang ditimbulkan dari
mengkonsumsi susu sapi adalah kegemukan, asma, infeksi paru-paru, pilek alergi
(misal alergi serbuk sari) dan tuberkulosis, meskipun pada umumnya ahli gizi
dan dokter berpendapat bahwa susu sapi dapat menjadi bahan makanan sumber
berbagai macam antibodi untuk melawan penyakit.
Bagaimana dengan susu Kambing?
Susu kambing dilaporkan telah banyak digunakan
sebagai susu pengganti ataupun bahan
pembuatan makanan bagi bayi bayi yang alergi terhadap susu sapi. Alergi pada
saluran pencernaan bayi dilaporkan dapat berangsur angsur disembuhkan setelah
minum susu kambing.
Dilaporkan bahwa sekitar 40% pasien yang alergi
terhadap protein susu sapi memiliki toleransi yang baik terhadap susu
kambing.pasien tersebut kemungkinan besar sensitif terhadap lactoglubolin yang
terkandung pada susu sapi. Diduga
protein susu (lactoglubolin) yang paling bertanggung jawab terhadap
kejadian alergi protein susu.
Ukuran butiran lemak susu kambing lebih kecil jika
dibandingkan dengan susu sapi/susu lainnyasebagai gambar ukuran butiran lemak
susu kambing, sapi, kerbau, dan domba berturut turut adalah 3,49mm, 4.55mm,
5.92 dan 3.30mm.
Kalau dengan susu kedelai?
Susu
kedelai sering pula digunakan sebagai salah satu alternatif pengganti
susu pada bayi yang alergi terhadap susu sapi,walaupun demikian,masih
terdapat sekitar 20-50% dari bayi yang diteliti memperlihatkan gejala
tidak toleran terhadap susu kedelai, oleh sebab itu susu kambing bubuk
lebih direkomendasikan untuk bayi dan balita anda.
Dari hasil penelitian sekelompok anak yang diberi
susu kambing memiliki bobot badan, mineralisasi kerangka, kepadatan tulang,
vitamin A, plasma darah, kalsium, tiamin, riboflavin, niacin,d an konsentrasi
hemogloninya serta kekerasan dan bobot
pukulan lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok anak yang diberi susu
sapi.disamping itu susu kambing juga kaya kandungan mineral, kalsium,
pottasium, magnesium, fosfor, klorin dan mangan.
Menurut peneliti pangan IPB yang sangat
memperhatikan pengaruh pola makan terhadap kesehatan serta tumbuh kembang bayi
dan balita serta orang tua dan proses timbul dan sembuhya penyakit, telah membuktikan
bahwa susu kambing tidak mengandung
bakteri enterosakazaki yang terbukti merupakan sebab dari banyak balita
dan anak-anak medapatkan penyakit
mencret dan diare. Susu kambing juga terbukti tidak menyebabkan timbulnya
kelebihan lendir seperti diketemukan pada susu jenis lain.
Tidak mungkin
Allah menjerumuskan hamba-hamba-Nya dengan menunjukkan sumber minuman
yang mulia namun justru menimbulkan berbagai macam penyakit, dan Nabi
kita Nabi Muhammad SAW telah menuntun kita dengan sunnahnya sehingga apa
yang kita lakukan penuh dengan kebaikan. Biar sesuai sunnah jangan lupa, minum susu ada doanya khusus loh !! dan tentu gunakanlah tangan kanan dan tidak sambil berdiri :)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
“Jika minum susu maka ucapkanlah, ‘Allahumma barik lana fihi wa zidna minhu’
(Ya Allah berkahilah kami pada susu ini dan tambahkanlah untuk kami lebih dari
itu) karena tidak ada makanan dan minuman yang setara dengan susu.” (HR.
Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman (5957), dinilai hasan oleh Al-Albani dalam
Shahih al-Jami’(381))
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila kalian minum susu maka berkumur-kumurlah, karena sesungguhnya susu
meninggalkan rasa masam pada mulut.” (HR. Ibnu Majah (499))